A. Kalimah Thayyibah
1. Arti Ucapan Innalillahi
wa inna ilahi raji’u
Innalillahi wa inna
ilahi raji’un artinya
sesungguhnya kita adalah milik Allah dan pasti akan kembali kepada-Nya. Saat yang
tepat mengucapkan kalimat Innalillahi wa inna ilahi raji’un yaitu
:
a. Jika tertimpa musibah
baik ringan atau berat.
b. Ketika terkena halangan
atau rintangan, contohnya: ketika tersandung batu, ketika melihat buku, gelas
dan benda lainnya yg jatuh dari meja.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“tidaklah seorang
hamba terkena musibah, kemudian ia berdoa, “sesungguhnya kita kepunyaan Allah
dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya, ya Allah berilah pahala dalam
musibah ini dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya, “kecuali Allah
akan memberikan pahala dalam musibahnya dan Allah member ganti baginya yang
lebih baik daripadanya. (HR Muslim: 1526)
Dengan kesabaran dan
ikhlas kita akan mendapat keutamaan dari Allah yaitu
a. Diangkat
derajat kita di sisi Allah
b. Diampuni
dosa-dosa kita
c. Diberi
ketenangan hati oleh Allah
2. Perilaku Menghadapi
Musibah
Tidak ada suatu musibah
yang menimpa manusia tanpa izin Allah. Banyak contoh musibah yang telah kita
lihat dan kita dengar, kejadian tersebut merupakan sesuatu yang menyengsarakan
dan mendatangkan penderitaan, bahkan ada yang menganggap seolah-olah telah
kiamat.
Allah tidak akan
menguji hambaNya dengan musibah di luar kesanggupannya. Allah juga tidak akan
mendatangkan musibah jika kita tidak ada hikmah di balik kejadian itu.
Ada dua bentuk musibah
yang dialami manusia, yaitu:
a. Musibah
yang berarti azab dari Allah
Diperuntukkan bagi
orang-orang yang lalai yang berbuat maksiat meninggalkan perintah Allah.
b. Musibah
yang berarti ujian dari Allah
Diperuntukkan bagi orang-orang
yang beriman, melalui ujian tersebut dosa seseorang akan diampuni oleh Allah
asalkan ikhlas dan sabar menerimanya.
Ciri orang yang dapat
mengambil hikmah dari musibah, yaitu Perubahan
perilaku menjadi lebih bertaqwa setelah menerima musibah, yaitu perilakunya
menjadi lebih baik dan lebih peduli kepada orang lain.
B. Asmaul Khusna
1.
Al Muhyi
Al Muhyi artinya Yang Maha Menghidupkan. Allah memberi kehidupan pada bumi.
Bumi yang semula kering dan tandus menjadi subur dan ditumbuhi pepohonan. Allah
SWT berfirman dalam QS Al Fussilat/41 : 39 yang artinya “dan sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran)-Nya engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi
apabila Kami turunkan hujan diatasnya, niscaya ia bergerak dan subur.
Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati;
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jika kita meyakini sifat
Al Muhyi, kita harus memelihara kelangsungan hidup manusia. Kita berdosa besar
jika menghilangkan hak hidup sesame manusia. Barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia berarti telah memelihara kehidupan manusia
seluruhnya.
2.
Al Mumitu
Al Mumitu artinya Yang Maha Mematikan. Rahasia kematian hanyalah milik
Allah. Allah adalah satu-satunya zat Yang Maha Mematikan. Allah mengetahui
kapan kita mati, apa sebabnya, dimana dan kemana setelah mati. Ketika tiba
kematian seseorang, tidak ada seorangpun yang dapat menghalanginya. Saat
Malaikat Izrail mencabut nyawa seseorang tidak ada seorangpun yang
dapat bersembunyi darinya.
3.
Al Baqi
Al Baqi artinya Yang Maha Kekal. Allah adalah zat yang kekal wujud-Nya. Firman
Allah QS Al Qasas/28: 28 yang artinya “ dan janganlah (pula) engkau
sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah..”
4.
Al Basir
Al Basir artinya Yang Maha Melihat Allah melihat semua amal yang kita
kerjakan, walaupun tidak ada orang yang melihat perbuatan kita, tetapi ingatlah
bahwa Allah melihat apa yang kita kerjakan. Firman Allah QS Al Hasyr/59: 18
yang artinya :
“Wahai orang-orang yang
beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar