SIKAP DAN PERILAKU ORANG BERIMAN
Orang beriman adalah orang yang
memiliki landasan hidup yang kukuh dan benar, yakni landasan hidup yang
berdasarkan wahyu Allah SWT. Dengan landasan hidup tersebut orang
beriman memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan manusia lain. Hidup
manusia yang tidak dilandasi iman, tak ubahnya seperti kehidupan hewan
ternak, yang hanya makan, minum, bekerja, tidur, dan beranak.
Sebaliknya, dengan landasan iman, hidup manusia akan terarah, sesuai
dengan yang dihekendaki penciptanya, yakni Allah SWT.
1. Taqwa kepada Allah SWT
Taqwa
kepada Allah berarti menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Taqwa juga berarti berhati-hati dalam hidup,
yakin menjaga diri dari semua aturan yang diberikan Allah sebagai
penciptanya. Taqwa kepada Allah menjadi kewajiban setiap muslim.
Firman Allah
يأَيُّهَا
الَّذِيْنَ أمَنُوْااتَّقُوْااللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّاقَدَّمَنْ
لِغَدٍِج وَاَتَّقُوْااللهَقلى اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَاتَعْمَلُوْنَ
(الحشر:18)
“Hai orang-orang yang beriman, taqwalah kamu kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akherat). Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Al Hasyr: 18)
يأَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْااتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَ تَمُوْتتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ (ال عمران: 102)
“Hai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar
taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali engkau mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam”. (QS. Ali ‘Imran: 102)
Memperhatikan
apa-apa yang telah dikerjakan untuk hari esok berarti mengadakan
evaluasi kerja dan mengadakan perencanaan kerja di masa-masa yang akan
datang. Hari esok ada dua macam, yakni hari esok yang dekat (di dunia
ini) dan hari esok yang jauh (di akherat kelak)
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua
Orang
tua (ayah dan ibu) adalah orang yang menjadi perantara hidup manusia di
dunia. Islam memberi tuntunan bahwa setiap anak wajib berbuat baik
kepada kedua orang tuanya, walaupun berbeda agama dengan dirinya
sendiri.
Firman Allah:
وَاعْبُدُوْاللهَ وَلاَتُشْرِكُوْابِه شَيْئًا وَبِالْوَالِدِيْنِ اِحْسَانًا (النسائ:36)
“Sembahlah
Allah dan jangan mempersekutukannya-Nya dengan sesuatu apapun dan
berbuat ihsanlah (baiklah) kepada kedua orang tua (Ibu bapak0 mu…” (Q.S
An – Nissa: 36)
Islam tidak memberi batasan tentang berbuat baik
kepada orang tua. Hal ini diserahkan kepada kebijakan manusia (anak)
Sesuai dengan Kondisi masing-masing orang tuanya. Islam hanya memberi
batasan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua tidak boleh melanggar
hak-hak Allah, misalnya dengan cara menyekutukan-Nya.
Apabila kedua
orang tua mengajak berbuat maksiat kepada Allah (misalnya
menyekutukan-Nya) maka anak tidak boleh mengikuti ajakan tersebut, namun
tetap berikap baik kepadanya.
Firman Allah SWT:
وَاِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى اَنْ تُشْرِكَ بِى مَالَيْسَ لَكَ بِه عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَافِىالدُّنْيَا مَعْرُوْفًا
“Dan
jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan dengan Aku, sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya. Pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik …” (QS. Luqman:
15).
Di samping wajib berbuat baik, kita dilarang untuk menyakiti hati kedua orang tua, sebagaimana firman-Nya.
....
اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَاَحَدُهُمَاأَوْكِلاَ هُمَافَلاَ
تَقُلْ لَّهُمَاأُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْ هُمَاوَقُلْ لَّهُمَا قَوْلاً
كَرِيْمًا (الاسرائ: 23)
“……jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan
janganlah kamu membentuk mereka dengan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia:. (QS. Al Israa’: 23)
Apabila kedua orang
tua belum Islam, hendaklah dido’akan agar mendapat petunjuk dari Allah
sehingga mau masuk Islam. Jika keduanya telah meninggal, hendaklah
dido’akan agar mendapat ampunan di sisi-Nya, misalnya dengan lafal do’a:
رَبَّنَااغْفِرْلِى وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ( ابراهيم : 41)
“Ya
Rab kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)
3. Berbuat baik kepada sesama manusia
Kewajiban berbuat baik kepada sesama manusia telah ditegaskan Allah dalam firman-Nya sebagai berikut:
وَاعْبُدُ
اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوْابِه شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا
وَبِذِى اْلقُرْبى وَالْيَتمى وَاْلمَسكِيْنِ وَالْجَارِذِى الْقُرْبى
وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا
مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً
فَخُوْرًا ( النساء: 36)
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada
kedua orang tua (ibu bapak), karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, Ibnu
Sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Niosaa’: 36)
Selanjutnya Rasulullah SAW. Melarang kepada muslim untuk meremehkan, menyakiti hati dan sebagainya. Sabda Rasulullah SAW.
اَلْمُسْلِمُ
اَخُوالْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهَ وَلاَيَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ
التَّقْوى هَاهُنَا وَيُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ
امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ اَنْ يَحْقِرَاَخَاهُ اْلمُسْلِمَ كُلُّ اْلمُسْلِمِ
عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ (رواه مسام )
“(Seorang)
muslim adalah saudara bagi muslim (lain), tidak boleh (seseorang)
menganiyaya dia, tidak boleh mengecewakan dia, tidak boleh menghinakan
dia, Taqwa ada di sini! Dan beliau memberikan isyarat ke dadanya tiga
kali sambil bersabda: “Cukup jahat apabila seseorang menghina saudaranya
(muslim yang lain). Tiap Muslim terhadap Muslim (yang lain) haram
darahnya, harta, dan kehormatannya”. (HR. Muslim)
BERFIKIR POSITIF (QONA’AH)
1. Pengertian:
Rela
menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki sehingga jauh dari
sifat kurang yang berlebihan. Orang qona’ah giat bekerja atau berusaha
dan bila hasilnya kurang memuaskan, rela menerima dengan syukur kepada
Allah. Hikmah qona’ah adalah symbol rasa tentram dalam hidup, sehingga
terhindar dari sifat serakah dan tamak.
H.R. Muslim: “Beruntung orang Islam, rezekinya cukup; dan merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepadanya”.
Q.S Hud 6: “Dan tidaklah binatang yang melatapun di bumi, kecuali ditentukan rizkinya oleh Allah”.
Jadi
dengan demikian orang yang qona’ah adalah yakin akan ketentuan Allah
SWT. Pengertian harfiah dan qona’ah adalah menerima cukup/menerima
secara puas, apa adanya. Sedang pengertian secara istilah adalah:
a. Menerima dengan rela apa adanya
b. Menerima dengan sabar apa adanya
c. Memohon kepada Tuhan tambahan yang pantas, dan berusaha
d. Bertawakal kepada Allah
e. Tidak tertarik oleh tipu daya manusia
2. Qona’ah dalam kehidupan
a. Pengendalian hidup sehingga tidak turut dalam keputusasaan dan tidak terlalu maju dalam keserakahan
b. Qona’ah berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator dalam hidup
1. Berfungsi sebagai stabilisator
- Berlapang dada dalam situasi dan Kondisi apapun
- Berhati tentram
- Merasa kaya dan berkecukupan dalam hidup sederhana
- Bebas dari keserakahan, karena kekayaan atau kemiskinan terletak pada hati bukan terletak pada harta yang dimiliki
2.
Berfungsi sebagai dinamisator artinya qona’ah merupakan kekuatan bathin
yang selalu mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup,
berdasarkan kemandirian dan tetap bergantung kepada karunia Allah SWT.
Berkenaan
dengan cara hidup qona’ah, marilah kita simak nasehat Nabi SAW kepada
hakim sahabat beliau yang segala permohonannya selalu diluluskan, tetapi
kali berikutnya Nabi menasehatinya.
يَاحَكِيْمٌ اِنَّ
هدَالْمَالَ خُضْرٌ خُلْقٌ, فَمَنْ أَخَدَ هُ بِسَحَاوَةٍ نَفْسٍ بُوْرِكَ
لَهُ فِيْهِ فَمَنْ أَخَدَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يَبَارِكْ لَهُ
فِيْهِ وَكَانَ كَالَّدِيْ يَأكُلُ وَلاَ يَشْبَعْ
وَاْليَدُاْلعُلْيَاخَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَ
Artinya: “Wahai
hakim sesungguhnya harta itu indah dan manis, barang siapa yang
mengambilnya dengan hati yang lapang dan ikhlas niscaya berkah baginya,
akan tetapi barang siapa yang mengambilnya dengan hati yang tamak atau
rakus, pasti harta itu tidak berkah baginya. Bagaikan orang yang makan
yang tidak pernah kenyang-kenyangnya ketahuilah bahwa tangan di atas
lebih baik daripada tangan di bawah.
Oleh karena itu qona’ah
adalah merupakan sikap hati dan mental yang memilikinya diperlukan
latihan dan kesabaran. Bila qona’ah dimiliki oleh seseorang niscaya
kebahagiaan dunia akan dinikmati dan kebahagiaan akhirat akan tercapai.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya yang
diriwayatkan oleh Thabrani:
اَلْقَنَاعَةُ كَنْزٌ لاَيَفْنى
Artinya: “Qona’ah itu adalah simpanan yang tak akan pernah lenyap”
Manfaat qona’ah dalam kehidupan:
a. Bagi kehidupan pribadi:
1. Percaya akan kekuasaan Allah SWT
2. Sabar dalam menerima ketentuan Allah SWT
3. Bersyukur bila dipinjami nikmat Allah SWT
4. Berusaha bekerja, berikhtiar dan berdo’a serta tawakal
b. Bagi kehidupan masyarakat:
1. Mengajak tidak membanggakan diri dengan kekayaan sebab akan menimbulkan kecemburuan sosial
2. Membina rasa puas dengan nikmat yang dikaruniakan Allah SWT
3. Menjauhkan sifat rakus dan tamak, hingga akan terhindar dari kehendak untuk mengambil hak orang lain
Dengan
demikian, qona’ah adalah salah satu sikap terpuji yang harus dimiliki
oleh setiap orang muslim, yaitu sikap rela menerima dan merasa cukup
dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sikap tidak puas dan
merasa kurang yang berlebihan
Orang yang qona’ah adalah orang yang
selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan, ia tetap bersikap positif yaitu rela menerima
apa yang dihasilkannya dengan penuh rasa syukur dan lapang dada.
Qona’ah
berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator hidup seorang muslim.
Dengan qona’ah seorang muslim akan bersikap positif terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepadanya, akan terhindar dari sifat-sifat tercela,
serakah dan putus asa, serta akan memiliki semangat hidup untuk meraih
kemajuan berdasarkan kemampuan diri dan kemandirian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ppt bahasa inggris
Media pembelajaran.ppt.bhs inggris sd from dry1
-
JINIS-JINISING LAYANG Layang minangka salah sawijining sarana komunikasi kang saiki isih akeh dienggo. Kuwi jalaran ragad kang die...
-
BAB II PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU Peta Konsep : Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau Tumbuhan hijau merupakan satu-sa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar