Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar pada objeknya. Gambar ini kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih-lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya). Selain itu, penerapan warna pada gambar ekspresif cenderung bebas, bahkan jauh dengan warna aslinya.
Seseorang dapat menggambar ekspresif dengan gaya yang bebas dan kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, atau skala.
Selain pengertian yang telah dijelaskan diatas, gambar ekspresif memiliki asas-asas. Asas-asas menggambar perlu diperhatikan dalam menggambar ekspresif. Hal ini penting bagi mereka yang sedang mempelajari cara menggambar atau berkarya secara benar. Asas-asas menggambar ekspresif tersebut antara lain, sebagai berikut;
- Komposisi, adalah cara mengorganisasikan atau mengatur unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga gambar tersebut terlihat harmonis secara keseluruhan.
- Keseimbangan (Balance), adalah cara mengatur objek gambar secara serasi pada bidang gambar, sehingga objek utama gambr terlihat jelas. Untuk mencapai keseimbangan objek gambar dilakukan dengan mengatur keserasian objek gambar simetris, netral, ataupun ambigu. Keseimbangan simetris yaitu komposisi serasi dua objek atau lebih dengan pembagian gambar ke dalam dua bidang secara sama.
- Proporsi, adalah asas kepatutan dan kesebandingan bentuk yang didekati oleh beberapa teori. Teori proporsi klasik yang sampai saat ini masih sering dipakai sebagai acuan adalah teori Golden Section yang telah ada sejak zaman Yunani. Namun demikian, dalam menggambar ekspresif proporsi bisa dicapai melalui unsur-unsur kesebandingan dengan bentuk lain atau kewajaran visual yang dapat diterima logika. Seperti proporsi manusia, tumbuhan, hewan, benda, bangunan, dan lingkungan yang tetap memiliki unsur-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dlam menghadapi objek gambar (tidak terlampau janggal atau naif).
- Irama, adalah kesan bergerak sebuah bentuk, garis, atau warna secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan terlihat tidak monoton. Bentuk yang berirama diartikan sebagai bentuk yang dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang keras, tiba-tiba lembut, kemudian keras lagi, kemudian lembut. Irama juga dapat berulang-ulang sesuai dengan pola yang telah digariskan, tapi juga dapat bersifat acak dengan pola yang masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif, irama dapat dicapai oleh permainan bentuk, warna, garis (tebal tipis), dan karakter.
- Aksentuasi, adalah upaya untuk mengungkapkan unsur-unsur pembeda pada suatu ungkapan rupa agar tidak terkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibagi dengan bentuk berbeda, warna kontras atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Aksentuasi dalam menggambar ekspresi dapat dicapai melalui penggunaan warna kontras, fokus objek gambar, dan ketebalan garis.
- Kesatuan (Unity), adalah perpaduan berbagai unsur bahasa rupa yang membentuk sebuah konsep pengikatan dan ketautan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang terkomposisi dengan baik. Unsur kesatuan gambar ekspresif dapat dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, penggunaan warna yang berdekatan, atau karakter objek gambar yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar