A. Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada
Bilangan Bulat
Sifat-sifat pengerjaan hitung pada
bilangan bulat yang akan dipelajari sifat komutatif, asosiatif, dan
distributif. Mungkin kamu pernah menggunakan sifat-sifat tersebut, tetapi belum
tahu nama sifat-sifatnya. Sebenarnya seperti apa sifat-sifat itu? Coba perhatikan
penjelasan berikut.
1.Sifat
Komutatif (Pertukaran)
Ø Sifat komutatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 5 kelereng berwarna
merah dan 3
kelereng berwarna hitam. Budi mempunyai 3 kelereng berwarna merah dan 5 kelereng berwarna hitam. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi?...
kelereng berwarna hitam. Budi mempunyai 3 kelereng berwarna merah dan 5 kelereng berwarna hitam. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi?...
Ternyata jumlah kelereng Andi sama
dengan jumlah kelereng Budi. Jadi, 5 + 3 = 3 + 5. Cara penjumlahan seperti ini
menggunakan sifat komutatif.
Secara umum, sifat komutatif pada
penjumlahan dapat ditulis sebagai berikut.
a + b = b + a dengan a dan b
sembarang bilangan bulat.
Ø Sifat komutatif pada perkalian
Jumlah kelereng Andi dan Budi sama,
yaitu 8 butir. Kelereng Andi dimasukkan ke empat kantong plastik. Setiap
kantong berisi 2 butir. Kelereng Budi dimasukkan ke dua kantong plastik. Setiap
kantong berisi 4 butir. Kelereng Andi dan Budi dapat ditulis sebagai berikut.
Kelereng Andi = 2 + 2 + 2 + 2
= 4 × 2 = 8
= 4 × 2 = 8
Kelereng Budi = 4 + 4
= 2 × 4 = 8
Jadi, 4 × 2 = 2 × 4.
Cara perkalian seperti ini
menggunakan sifat komutatif pada perkalian. Secara umum, sifat komutatif pada
perkalian dapat ditulis:
a x b = b x a
dengan a dan b sembarang bilangan
bulat.
2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Ø Sifat asosiatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 2 kotak berisi
kelereng. Kotak I
berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng hitam. Kotak
II berisi 4 kelereng putih. Budi juga mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah. Kotak II berisi 2 kelereng hitam dan 4 kelereng putih.
Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan
Budi?
berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng hitam. Kotak
II berisi 4 kelereng putih. Budi juga mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah. Kotak II berisi 2 kelereng hitam dan 4 kelereng putih.
Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan
Budi?
Ternyata jumlah kelereng yang
dimiliki Andi sama dengan jumlah kelereng yang dimiliki Budi.
Jadi, (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4). Cara
penjumlahan seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada penjumlahan. Secara
umum, sifat asosiatif pada penjumlahan dapat ditulis:
(a + b) + c = a + (b + c)
dengan a, b, dan c sembarang bilangan
bulat.
Ø Sifat asosiatif pada perkalian
Andi mempunyai 2 kotak mainan.
Setiap kotak diisi
3 bungkus kelereng. Setiap bungkus berisi
4 butir kelereng. Berapa jumlah kelereng Andi? Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelereng Andi.
3 bungkus kelereng. Setiap bungkus berisi
4 butir kelereng. Berapa jumlah kelereng Andi? Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelereng Andi.
Cara pertama menghitung banyak
bungkus. Kemudian, hasilnya dikalikan banyak kelereng tiap bungkus.
Banyak bungkus × banyak kelereng
tiap bungkus
= (3 bungkus + 3 bungkus) × 4 butir
= (3 + 3) × 4
= (2 × 3) × 4 = 24 butir
Cara kedua menghitung banyak kelereng
setiap kotaknya dahulu kemudian hasilnya dikalikan banyak kotak.
Banyak kotak × banyak kelereng
= 2 × (4 + 4 + 4)
= 2 × (3 × 4) = 24 butir
Perhitungan cara I: (2 × 3) × 4.
Perhitungan cara II: 2 × (3 × 4).
Hasil perhitungan dengan kedua cara adalah sama. Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada perkalian.
Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:
Hasil perhitungan dengan kedua cara adalah sama. Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada perkalian.
Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:
(a x b) x c = a x (b x c)
dengan a, b, dan c bilangan bulat.
3. Sifat Distributif
(Penyebaran)
a. (3 × 4) + (3 × 6) = 3 × (4 + 6)
Angka pengali disatukan 3 x 4 dan 3 x 6 mempunyai angka penggali yang sama,
yaitu 3 yang menggunakan sifat distributif. Benarkah bahwa (5 × 13)
– (5 × 3) = 5 × (13 – 3)?
– (5 × 3) = 5 × (13 – 3)?
Penghitungan dilakukan dengan cara
menjumlah kedua angka yang dikalikan (4 + 6). Kemudian hasilnya dikalikan
dengan angka pengali (3). 3 × (4 + 6) = 3 × 10 = 30. Mengapa cara ini
digunakan? Karena menghitung 3 × (4 + 6) = 3 × 10 lebih mudah daripada menghitung
(3 × 4) + (3 × 6).
(5 × 13) – (5 × 3) mempunyai angka
pengali yang sama, yaitu 5.
Angka pengali disatukan menjadi 5 × (13 – 3). Diperoleh:
(5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3) Contoh di atas merupakan pengurangan dengan sifat distributif.
Angka pengali disatukan menjadi 5 × (13 – 3). Diperoleh:
(5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3) Contoh di atas merupakan pengurangan dengan sifat distributif.
b.15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 ×
2) angka penggali dipisahkan 15 x (10 + 2 ) mempunyai angka penggali 15.
Penghitungan dilakukan dengan cara
kedua angka
yang dijumlah (10 dan 2) masing-masing dikalikan dengan angka pengali (15), kemudian hasilnya dijumlahkan. 15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
yang dijumlah (10 dan 2) masing-masing dikalikan dengan angka pengali (15), kemudian hasilnya dijumlahkan. 15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
= 150 + 30
= 180
Cara ini
juga untuk mempermudah penghitungan karena menghitung (15 × 10) + (15 × 2) =
150 + 30 lebih mudah daripada menghitung 15 × (10 + 2) = 15 × 12.
Cara
penghitungan seperti di atas menggunakan sifat distributif pada penjumlahan dan
pengurangan. Secara umum, sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan
dapat ditulis:
a x (b + c)
= (a x b) + (a x c)
a x (b – c)
= (a x b) – (a x c)
dengan a, b, dan c bilangan bulat
4.
Menggunakan Sifat Komutatif, Asosiatif, dan Distributif
Sifat komutatif, asosiatif, dan
distributif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
Perhatikan contoh berikut.
1. Menghitung 5 × 3 × 6
Cara 1:
5 × 3 × 6 = 5 × 6 × 3
= (5 × 6) × 3
= 30 × 3
= 90
Menggunakan
sifat komutatif, yaitu menukar letak angka 3 dengan 6. Menggunakan sifat
asosiatif, yaitu mengalikan 5
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.
dengan 6 terlebih dahulu agar mudah menghitungnya.
Cara 2:
5 × 3 × 6 = 3 × 5 × 6
= 3 × (5 × 6)
= 3 × 30
= 90
2.Menghitung 8 × 45
Cara 1:
menggunakan sifat distributif pada penjumlahan 8 × 45
= 8 × (40 + 5)
= (8 × 40) + (8 × 5)
= 320 + 40
= 360
Cara 2:
menggunakan sifat distributif pada pengurangan
8 × 45 = 8 × (50 – 5)
8 × 45 = 8 × (50 – 5)
= (8
× 50) – (8 × 5)
= 400
– 40
= 360
B. Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung Dua Bilangan
B. Menaksir Hasil Pengerjaan Hitung Dua Bilangan
1.Menaksir Hasil Penjumlahan dan Pengurangan
Menaksir
hasil penjumlahan atau pengurangan dua bilangan berarti memperkirakan hasil
penjumlahan atau pengurangan dari kedua bilangan tersebut. Caranya dengan
membulatkan kedua bilangan kemudian hasil pembulatan tersebut dijumlahkan atau
dikurangkan. Perhatikan contoh berikut.
Ø
Tentukan
taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79
Langkah
pertama, bulatkan setiap bilangan ke puluhan terdekat. Caranya sebagai berikut.
Perhatikan angka satuannya. Jika satuannya kurang dari 5 dibulatkan ke nol.
Jika satuannya lebih atau sama dengan 5 dibulatkan ke 10.
5 3, 50 + 0 = 50 kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0 Berarti 53 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50.
5 3, 50 + 0 = 50 kurang dari 5
dibulatkan menjadi 0 Berarti 53 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50.
7 9 70 + 10
= 80 lebih dari 5
dibulatkan menjadi 10
dibulatkan menjadi 10
Di kelas IV
kamu sudah belajar membulatkan bilangan. Pada pembulatan ke satuan terdekat. Angka
persepuluhan (desimal) kurang dari 0,5 dibulatkan ke nol. Sedangkan angka per-
sepuluhan (desimal) lebih atau sama dengan 0,5 di- bulatkan ke satu.
29, 4 29 + 0
= 29 kurang dari 5 dibulatkan menjadi 0
23, 7 23 + 1 = 24 lebih dari 5 dibulatkan menjadi 1 Angka 53 lebih dekat ke 50 daripada ke 60. Berarti 53 dibulatkan menjadi
50. Angka 79 lebih dekat ke 80
daripada ke 70. Berarti 79 dibulatkan menjadi
80.
23, 7 23 + 1 = 24 lebih dari 5 dibulatkan menjadi 1 Angka 53 lebih dekat ke 50 daripada ke 60. Berarti 53 dibulatkan menjadi
50. Angka 79 lebih dekat ke 80
daripada ke 70. Berarti 79 dibulatkan menjadi
80.
Langkah
kedua, jumlahkan hasil pembulatan dari kedua bilangan. 50 + 80 = 130 Jadi,
taksiran ke puluhan terdekat dari 53 + 79 adalah
130.
130.
Ditulis 53 +
79 = 130.
dibaca kira-kira, merupakan tanda yang menyatakan hasil perkiraan dari proses penghitungan.
dibaca kira-kira, merupakan tanda yang menyatakan hasil perkiraan dari proses penghitungan.
Ø
Tentukan
taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
Langkah
pertama, bulatkan setiap bilangan ke ratusan terdekat.
Perhatikan angka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 dibulatkan ke nol. Jika puluhannya lebih dari 50 dibulatkan ke 100.
Perhatikan angka puluhannya. Jika puluhannya kurang dari 50 dibulatkan ke nol. Jika puluhannya lebih dari 50 dibulatkan ke 100.
599 500 +
100 = 600 Angka 99 lebih dari 50 maka
99 dibulatkan menjadi 100. dibulatkan menjadi 600. Angka 22 kurang dari 50 maka
22 dibulatkan menjadi 0.
99 dibulatkan menjadi 100. dibulatkan menjadi 600. Angka 22 kurang dari 50 maka
22 dibulatkan menjadi 0.
222 200 + 0
= 200 dibulatkan menjadi 200
Langkah
kedua, kurangkan hasil pembulatan dari kedua bilangan 600 – 200 = 400. Jadi,
taksiran ke ratusan terdekat dari 599 – 222
adalah 400. Ditulis 599 – 222 = 400.
adalah 400. Ditulis 599 – 222 = 400.
2. Menaksir
Hasil Kali dan Hasil Bagi
Cara menaksir hasil kali atau hasil
bagi dua bilangan yaitu dengan membulatkan kedua bilangan kemudian hasil
pembulatan dari kedua bilangan tersebut dikali atau dibagi. Banyak kelompok
yang ikut gerak jalan 18 tim. Setiap tim beranggotakan
21 anak. Berapa kira-kira jumlah anak yang ikut gerak jalan?
21 anak. Berapa kira-kira jumlah anak yang ikut gerak jalan?
Lambang
taksiran yaitu Misalnya 21 × 29 = 20 ×
30 = 600 Dibaca dua puluh satu kali dua puluh sembilan kira-kira enam ratus. 10
Bilangan Bulat. Angka 8 lebih dari 5. Angka 8 dibulatkan ke 10. Jadi, angka 18
dibulatkan ke 20
Banyak
tim = 18
dibulatkan 20. Puluhan terdekat menjadi 20. Angka kurang dari 5. Banyaknya anggota setiap tim = 21 dibulatkan 20. Angka 1 dibulatkan ke 0.
Taksiran jumlah siswa = 20 × 20 = 400. Jadi, jumlah anak yang ikut gerak jalan kira-kira ada 400.
dibulatkan 20. Puluhan terdekat menjadi 20. Angka kurang dari 5. Banyaknya anggota setiap tim = 21 dibulatkan 20. Angka 1 dibulatkan ke 0.
Taksiran jumlah siswa = 20 × 20 = 400. Jadi, jumlah anak yang ikut gerak jalan kira-kira ada 400.
Apabila
hasil perkaliannya dibulatkan, diperoleh hasil berikut. 18 × 21 = 378 (hasil
sebenarnya) Pembulatan ke puluhan terdekat: 378 = 370 + 10 = 380
dibulatkan menjadi
380
dibulatkan menjadi
380
Jadi,
angka 21 dibulatkan ke
puluhan terdekat menjadi 20. Angka 8 lebih dari 5. Angka 8 dibulatkan menjadi
10. 378 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 380. Jadi, 18 × 21 = 380. Pembulatan ke ratusan terdekat: 378 = 300 + 100 = 400 dibulatkan menjadi 400. Angka 78 lebih dari 50. Angka 78 dibulatkan menjadi
100. 378 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400. Jadi, 18 × 21 = 400. Apabila panitia menyediakan minuman sebanyak 576 botol untuk peserta gerak jalan, kira-kira berapa botol minuman yang didapatkan setiap tim? Permasalahan di atas diselesaikan dengan menaksir. Begini penyelesaiannya. Banyak minuman yang didapatkan setiap tim: 576 : 18
puluhan terdekat menjadi 20. Angka 8 lebih dari 5. Angka 8 dibulatkan menjadi
10. 378 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 380. Jadi, 18 × 21 = 380. Pembulatan ke ratusan terdekat: 378 = 300 + 100 = 400 dibulatkan menjadi 400. Angka 78 lebih dari 50. Angka 78 dibulatkan menjadi
100. 378 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400. Jadi, 18 × 21 = 400. Apabila panitia menyediakan minuman sebanyak 576 botol untuk peserta gerak jalan, kira-kira berapa botol minuman yang didapatkan setiap tim? Permasalahan di atas diselesaikan dengan menaksir. Begini penyelesaiannya. Banyak minuman yang didapatkan setiap tim: 576 : 18
576 = 500 + 100 = 600 dibulatkan
menjadi 576 : 18 = 600 : 20 = 30
18 = 10 + 10 = 20 dibulatkan menjadi
20. Diperoleh 600 : 20 = 30.
Jadi, banyak minuman yang didapatkan setiap tim kira- kira 30 botol.
Jadi, banyak minuman yang didapatkan setiap tim kira- kira 30 botol.
Secara
umum, cara menaksir hasil kali dan hasil bagi sebagai berikut.
1. Bulatkan bilangan-bilangan yang dioperasikan.
2. Kalikan atau bagilah bilangan-bilangan yang dibulatkan
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar